berkurang. Dewa marah. Kemudian sagu itu dipindah. Penduduk dusun Kampoi Rama ketakutan, mereka pindah di daerah pantai. Di sana mereka mendirikan daerah baru yang diberi nama Randuayaivi. Setelah itu, diKampoi Rama hanya tinggal Iriwonawai dan sepasang suami istri bernama Irimiami dan Isoray.
Pada suatu pagi, Isoray duduk di atas batu itu untuk berjemur diri. Beberapa saat kemudian, batu yang didudukinya itu mengeluarkan gumpalan awan panas sehingga dia tidak tahan duduk di batu itu. Kemudian Irimiami menduduki batu itu. Ternyata, apa yang dirasakan Irimiami sama dengan yang dirasakan Isoray. Setelah itu Irimiami mengambil daging rusa dan diletakkan di atas batu itu. Tidak lama kemudian, daging rusa itu diangkat dan dimakan. Ternyata daging rusa itu terasa enak. Sejak itu Irimiami dan Isoray selalu meletakkan makanan di atas batu itu.
Pada suatu hari, Irimiami dan Isoray menggosok buluh bambu di batu itu. Tidak lama kemudian buluh bambu putus dan gosokan buluh bambu mengeluarkan percikan api. Irimiami dan Isoray heran. Kemudian mereka berdua terus mengadakan percobaan di batu itu sehingga sering muncul kejadian aneh. Sampai pada puncaknya yaitu muncul asap tebal mengepul. Gendang pun berbunyi. Masyarakat berkumpul ingin menyaksikan gendang soworoi.
Irimiami dan Isoray ketakutan sehingga meminta bantuan dewa Iriwinawai. Asap menipis, penduduk kampung melihat lebih dekat. Keesokan harinya, pesta adat dimulai. Penduduk kampung Randuayaivi berkumpul membawa perbekalan, seperti sagu, keladi, daging, dan makanan lainnya. Mereka berkumpul mengelilingi batu keramat. Tidak lama kemudian, keadaan di sekitar gunung Kampoi Rama menjadi sangat cerah dengan sinar api yang keluar dari batu keramat. Setelah kejadian tersebut, setiap satu tahun sekali dilakukan upacara pemujaan terhadap batu keramat itu.
Pada suatu pagi, Isoray duduk di atas batu itu untuk berjemur diri. Beberapa saat kemudian, batu yang didudukinya itu mengeluarkan gumpalan awan panas sehingga dia tidak tahan duduk di batu itu. Kemudian Irimiami menduduki batu itu. Ternyata, apa yang dirasakan Irimiami sama dengan yang dirasakan Isoray. Setelah itu Irimiami mengambil daging rusa dan diletakkan di atas batu itu. Tidak lama kemudian, daging rusa itu diangkat dan dimakan. Ternyata daging rusa itu terasa enak. Sejak itu Irimiami dan Isoray selalu meletakkan makanan di atas batu itu.
Pada suatu hari, Irimiami dan Isoray menggosok buluh bambu di batu itu. Tidak lama kemudian buluh bambu putus dan gosokan buluh bambu mengeluarkan percikan api. Irimiami dan Isoray heran. Kemudian mereka berdua terus mengadakan percobaan di batu itu sehingga sering muncul kejadian aneh. Sampai pada puncaknya yaitu muncul asap tebal mengepul. Gendang pun berbunyi. Masyarakat berkumpul ingin menyaksikan gendang soworoi.
Irimiami dan Isoray ketakutan sehingga meminta bantuan dewa Iriwinawai. Asap menipis, penduduk kampung melihat lebih dekat. Keesokan harinya, pesta adat dimulai. Penduduk kampung Randuayaivi berkumpul membawa perbekalan, seperti sagu, keladi, daging, dan makanan lainnya. Mereka berkumpul mengelilingi batu keramat. Tidak lama kemudian, keadaan di sekitar gunung Kampoi Rama menjadi sangat cerah dengan sinar api yang keluar dari batu keramat. Setelah kejadian tersebut, setiap satu tahun sekali dilakukan upacara pemujaan terhadap batu keramat itu.
OPINI : Contoh-contoh diatas adalah beberapa dari contoh mitos,legenda ataupun cerita rakyat yang sebagian besar menceritakan tentang terjadinya suatu tempat, entah nyata atau fiktif yang jelas dari sebuah cerita ini menghasilkan pengetahuan bagi generasi selanjutnya agar mengetahui tempat-tempat yang asal muasalnya dari sebuah cerita dahulu kala (Yudie Setyadi/17111628-1KA30-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar